KARIES GIGI
A. Pengertian Karies atau Gigi Berlubang
Gigi Berlubang pada Anak |
Karies
dentis merupakan proses patologis berupa kerusakan yang terbatas di jaringan
gigi mulai dari email kemudian berlanjut ke dentin. Karies dentis ini merupakan
masalah mulut uatama pada anak dan remaja, periode karies paling tinggi adalah
pada usia 4-8 tahun pada gigi sulung dan usia 12-13 tahun pada gigi tetap,
sebab pada usia itu email masih mengalami maturasi setelah erupsi, sehingga
kemungkinan terjadi karies besar. Jika tidak mendapatkan perhatian karies dapat
menular menyeluruh dari geligi yang lain (Behrman, 2002).
Karies merupakan suatu penyakit
jaringan keras gigi, yaitu Email, Dentin, dan sementum, yang disebabkan oleh
aktivitas suatu jasad renik dalam uatu karbohidrat yang dapat diragikan.(
Edwina A.M.Kidd,1992 ). Ada tiga komponen yang diperlukan yakni gigi, plak
bakteri, dan diet yang cocok. Plak bakteri sangat berperan tetapi dietlah yang
paling berperan sebagai faktor penyebab karies. ( T.R piitt ford,1993 ).
Pada tahap awal penyakit gigi ini
belum ada keluhan . atau mungkin rasa ngilu yang diabaikan . tetapi bila gigi
yang lubang tidak segera dirawat maupun dicegah dengan baik, akhirnya gigi
sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Sehingga selanjutnya dapat mengakibatkan
menurunnya angka derajat kesehatan gigi dan mulut dimasyarakat.
B. Proses Terjadinya Karies
Proses
terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak di permukaan gigi, sukrosa
(gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu tertentu
yang berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis
(5,5) yang akan menyebabkan demineralisasi email berlanjut menjadi karies gigi
(Suryawati, 2010).
Karies Gigi atau Gigi Berlubang |
Secara
perlahan-lahan demineralisasi internal berjalan ke arah dentin melalui
lubang fokus tetapi belum sampai kavitasi (pembentukan lubang). Kavitasi baru
timbul bila dentin terlibat dalam proses tersebut. Namun kadang-kadang begitu
banyak mineral hilang dari inti lesi sehingga permukaan mudah rusak
secara mekanis, yang menghasilkan kavitasi yang makroskopis dapat dilihat.
Pada
karies dentin yang baru mulai yang terlihat hanya lapisan keempat (lapisan
transparan, terdiri atas tulang dentin sklerotik, kemungkinan membentuk
rintangan terhadap mikroorganisme dan enzimnya) dan lapisan kelima (lapisan
opak/ tidak tembus penglihatan, di dalam tubuli terdapat lemak yang mungkin
merupakan gejala degenerasi cabang-cabang odontoblas). Baru setelah terjadi
kavitasi, bakteri akan menembus tulang gigi.
Pada
proses karies yang amat dalam, tidak terdapat lapisan-lapisan tiga (lapisan
demineralisasi, suatu daerah sempit, dimana dentin partibular diserang),
lapisan empat dan lapisan lima (Suryawati, 2010).
Afaf Agil
Agustus 15, 2019
New Google SEO
Bandung, Indonesia